私の単純なブログへようこそ

HUBUNGAN MESRA INDONESIA DENGAN ISRAEL

Jangan kaget klo Indonesia banyak bencana....Indonesia kan negara Islam terbesar lagi di dunia tapi kenapa kok Allah gak sayang ama Qta??...kenapa banyak bencana?...kenapa bangsa ini tidak maju-maju??...mungkin salah satu penyebanya adalah yang akan share di bawah ini,....Beberapa waktu lalu Indonesia dengan bangga karena ada beberapa pejuang kemanusiaan Indonesia yang naik Kapal Mavi Marmara (itu lho kapal yang akan membawa bantuan ke Gaza, Palestina)...ternyata Qta semua di kibulin ,Pemerintah Qta yang katanya mendukung penuh kemerdekaan Palestina ternyata berhubungan mesra dengan Negara Penjajah Israel... Langsung aja ke TKP!!!

Hubungan Israel – Indonesia memiliki hubungan yang sangat strategis. Menurut Kohin, Israel melihat adanya peluang serta potensi pasar dagang dan ekonomi yang begitu besar di Indonesia. Indonesia dipandang sebagai negara yang subur, memiliki cadangan sumber daya alam yang melimpah, memiliki wilayah yang luas (seluas benua Eropa), juga penduduk yang mencapai 200 juta jiwa.

“Dengan segala potensi itu, Indonesia bisa menjadi kekuatan ekonomi yang besar,” terang Kohin.
Atas dasar itulah didirikanlah sebuah website yang menjembatani hubungan Indonesia – Israel khususnya dalam bidang perdagangan. Nama domain website tersebut adalah Indolink . Berdiri sejak tahun 2004, Indolink memiliki visi & misi untuk membantu para pengusaha Indonesia yang ingin menjalin kerjasama strategis yang sukses dan saling menguntungkan dengan rekan usahawan Israel.
Indolink memberikan layanan menyeluruh bagi para importir dan distributor Indonesia yang bekerjasama dengan suplair dari Israel mulai dari penjajakan produk, pemilihan suplair, negosiasi harga dan kondisi kerjasama hingga transaksi pembelian dan perjanjian distribusi. Secara umumnya, Indolink berperan sebagai agen bisnis anda di Israel.
Di dalam website Indolink, juga dijelaskan beberapa kebiasaan yang terjadi dalam hubungan bisnis Israel yang diterima. Dijelaskan, bangsa Israel memiliki mentalitas yang dikenal dengan istilah “tzabarim” (asli Israel) yang dapat dipahami hanya oleh orang-orang yang tinggal di Israel.
Keberhasilan hubungan bisnis dengan orang Israel tergantung pada pemahaman atas mentalitas tzabarim, suatu faktor yang jauh lebih penting daripada faktor objektif kecocokan produk, harga dan solusi birokrasi ekspor-impor.
Indolink sendiri, berdiri sejak tahun 2004 yang ditujukan sebagai solusi atas berbagai kendala yang dihadapi oleh para usahawan Indonesia dalam memanfaatkan peluang bisnis dengan Israel. Meski baru 5 tahun usianya, Indolink telah mencatat sejumlah keberhasilan mensukseskan hubungan bisnis antara para usahawan dan organisasi bisnis Indonesia dengan para rekanan Israel.
Indolink bisa terbilang memberikan layanan yang lengkap. Tercatat, service yang disiapkan Indolink sebagai berikut:
  1. Penjajakan produk sesuai spesifikasi yang diminta,
  2. Identifikasi dan koneksi dengan para suplair potensial,
  3. Pemilihan suplair yang tepat,
  4. Negosiasi harga dan kondisi kerjasama,
  5. Transaksi pembelian,
  6. Perjanjian distribusi,
  7. Solusi birokrasi ekspor-impor,
  8. Solusi komunikasi guna menghindari dan mengatasi kesalahpahaman,
  9. Memfasilitasi kunjungan ke pabrik suplair di Israel (visa, dll.)
  10. Mempererat hubungan dengan pihak suplair guna terjalinnya kerjasama jangka panjang
Perusahaan yang memiliki alamat pusat di Zamir Building 22A Raul Wallenberg St. Ramat Hahayal, Tel-Aviv 69719 ini, ternyata menyediakan jasa yang cukup komplit, antara lain, jasa penerjemahan, layanan pendampingan dengan rekanan Israel, pelatihan bahasa ibrani dan persiapan pertemuan bisnis dengan kolega bisnis Israel, dan sebagainya. Di dalam website Indolink juga terdapat informasi tentang Sampoerna Buying 20.2% of Harel dan juga penggambaran potensi Indonesia di Indonesian Medical Market. Jika anda tertarik untuk bekerjasama dengan Indolink serta secara langsung atau tidak langsung membunuh rakyat Palestina, silakan menghubungi alamat email indolink@zahav.net.il atau telepon  +972-3-654 0087 dan fax:  +972-3-654 0787.
Ahmed Fikreatif
3 Kadin’s Business Visit To Israel
A business delegation consisting of 15 Indonesian prominent businessmen coordinated by KADIN visited Israel last week to strengthen cooperation with the Israeli counterpart organizations.
A cooperation agreement was signed by Mr. Mohamad S. Hidayat, President of KADIN, and Mr. Shraga Brosh, President of IMA (The Israeli Manufacturer’s Association) whereby the two would work to exchange information, advance joint business projects and help Indonesian companies in their activities in Israel and vice versa. A joint working committee has been formed to ensure the agreement is implemented, Mr. Brosh and Mr. Hidayat announced after the signing. A similar agreement was also signed between KADIN and the Israeli Export Institute (IEI)

During the short four-day-visit, the Indonesian delegation had a very hectic schedule conducting working visits to Israeli industries, R&D centers as well as networking meetings with leading businessmen and companies. They had learned a lot about the Israeli economy, industries and businesses.
Indolink, on behalf of the Israeli Export Institute, delivered a lecture to KADIN delegation about the Israeli business culture. The lecture was intended to bridge the sharp cultural gap between Indonesian and Israeli business conducts so the two sides will be able to understand each other and adapt their differences when developing business relations.
In fact, trade between the two countries has been active though the volume is far below the potential. Since the issuance of permit to conduct trade with Israel, Indonesia has been in trade surplus with Israel. In 2005 trade value was approximately $154 million, of which just $14M were Israeli exports while imports from Indonesia were $140 M predominantly in electronics products, plastics and rubber.
IMA estimated the cooperation agreement with KADIN would increase trade between the two countries four-fold within five years, to reach $600M by 2010. The areas to develop cooperation will include agriculture, telecommunications, electronics and medical products.
IMA estimated the cooperation agreement with KADIN would increase trade between the two countries four-fold within five years, to reach $600M by 2010. The areas to develop cooperation will include agriculture, telecommunications, electronics and medical products.
(http://www.indolink.co.il/Articles/z_article_8_i.html) / http://www.indolink.co.il/articles_i.html#art4)
4 Soemitro menulis, “David, Raviv, dan Yosi Melman dalam buku mereka Every Spy Prince menulis bahwa Indonesia pernah mengadakan hubungan dengan Mossad. Katanya, Mossad mengirimkan utusan, satu tim dari posnya di Singapura ke Jakarta lalu mengadakan pembicaraan yang berbuah: Pihak Israel menyeleng-garakan latihan buat tentara Indonesia dan intelijennya. Mossad, katanya, telah menganggap pilihan yang bagus, dan intelijen Israel membuka perwakilan-nya di Jakarta dengan ‘berwajah dagang’. Indonesia mengirimkan tenaganya ke Israel untuk mendapatkan pelatihan di sana. Saya sendiri tidak pernah punya hubungan langsung dengan pihak Israel, tidak pernah. Paling-paling, saya ingat, saya pernah datang ke Jl Tosari (kalau tidak salah) memenuhi undangan mata rantai Israel yang ada di Jakarta. Yang saya benar-kan waktu itu mengdakan hubungan dengan Israel, dan itu sehubungan dengan penumpasan PKI, adalah intelijen kita. Dalam hal ini Pak Sutopo Yuwono, Pak Kharis Suhud, dan Nicklany. Tiga orang ini yang saya izinkan. Kami mengadakan hubungan dengan Mossad dan dengan MI-6 (Inggris). Kedua-duanya amat peka mengenai masalah komunis. Amerika (CIA) kalah dalam hal ini. Apalagi setelah terjadinya Water-gate. Hancur intelijen Amerika waktu itu. Kerja sama Indonesia waktu itu dengan intelijen itu (Mossad dan MI-6) adalah meliputi komunisme, dan itu berjalan baik.

Disadur dari:Ahmedi kreatif

Indonesia adalah negara Islam tapi membantu musuh Islam sungguh terlalu!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...